Bagaimana Cara Mendiagnosis Kanker Payudara?
- Pemeriksaan klinis – terutama jika ada benjolan atau debit puting, atau terlihatnya perubahan payudara yang tidak biasa.
- Mamogram – alat pencitraan rontgen khusus yang dapat mendeteksi massa abnormal di payudara seperti deposit kalsium, kista, dan tumor.
- Pemindaian ultrasonografi – untuk memeriksa kelainan yang ditemukan pada mamogram. Ultrasonografi dapat membedakan antara massa padat, yang mungkin adalah kanker, atau kista berisi cairan yang biasanya bukan kanker.
- Pencitraan resonansi magnetik (Magnetic resonance imaging – MRI) – pemindaian MRI dapat memeriksa dengan lebih baik area payudara yang menjadi perhatian. MRI berguna untuk wanita yang lebih muda karena mereka cenderung memiliki kepadatan jaringan payudara lebih tinggi, yang dapat mengurangi efektivitas tes pencitraan standar (misalnya mamogram dan ultrasonografi) dalam mendeteksi kanker payudara.
Apa itu Biopsi?
Biopsi harus dilakukan untuk mengonfirmasi keberadaan kanker payudara. Biopsi melibatkan pengangkatan jaringan abnormal untuk diperiksa secara cermat di bawah mikroskop.
Teknik biopsi umum:
- Aspirasi jarum halus (Fine needle aspiration – FNA)
- Biopsi jarum inti atau tru-cut
- Biopsi eksisi
Bagaimana Penilaian Kanker Payudara?
Stadium / Tingkat Penyebaran
Stadium |
Tingkat Penyebaran |
Rata-rata Tingkat Kelangsungan Hidup 5 tahun (%)* |
0 |
Kanker non-invasif |
99 |
I |
Kanker invasif kecil
(kurang dari 2cm tanpa penyebaran ke kelenjar getah bening aksila)
|
90 |
II |
Kanker invasif
(antara 2 – 5cm atau/dengan penyebaran ke kelenjar getah bening)
|
70 |
III |
Kanker invasif besar
(lebih dari 5cm dengan penyebaran ke kulit atau ke beberapa kelenjar getah bening)
|
40 |
IV |
Kanker yang menyebar atau metastasis |
20 |
*Setiap pasien mungkin memiliki pengalaman yang berbeda tergantung pada karakteristik spesifik dari kanker payudara mereka, dan akan memengaruhi terapi mana yang dapat digunakan untuk mengobatinya.
Karakteristik kanker payudara ini dapat memengaruhi peluang kambuh dan tingkat kelangsungan hidup pasien.
Tingkat Tumor / Tingkat Histologis
Hal ini merujuk pada seberapa banyak sel-sel tumor terlihat seperti sel normal ketika diperiksa di bawah mikroskop, diberi peringkat dari tingkat 1 – 3. Tumor tingkat 3 mengandung sel kanker yang sangat abnormal dan cepat tumbuh. Semakin tinggi tingkat histologis, semakin besar peluang kembalinya kanker payudara.
Kelenjar Getah Bening
Jumlah kelenjar getah bening yang terinvasi (positif), yang terdapat di ketiak pada sisi payudara yang terkena, merupakan indikator penting dari peluang tingkat keberhasilan pemulihan. Jumlah kelenjar positif yang lebih tinggi akan lebih sering menunjukkan hasil yang kurang bagus dan membutuhkan penanganan yang lebih agresif.
Ukuran Tumor
Secara umum, semakin besar ukuran tumor, semakin besar peluang kembalinya kanker payudara.
Reseptor Estrogen / Progesteron
Hampir 2 dari 3 kasus kanker melibatkan kadar reseptor estrogen dan/atau progesteron yang signifikan. Kasus tersebut juga dikenal sebagai tumor reseptor estrogen positif (ER+). Tumor ini cenderung tumbuh kurang agresif dan dapat merespons dengan baik penanganan menggunakan hormon.
HER2
HER2 adalah protein yang membantu pertumbuhan sel kanker dan dapat ditemukan pada permukaan sel kanker tertentu. Tumor HER2-positif adalah jenis tumor dengan kelebihan protein HER2 pada sel-selnya. Tumor ini cenderung tumbuh lebih cepat daripada jenis tumor kanker payudara lainnya, dan 20-25% dari semua kasus kanker payudara merupakan tumor HER2-positif ini.
Mengetahui jika suatu kanker merupakan kanker HER2-positif dapat memengaruhi pilihan penanganan karena wanita dengan tumor tersebut bisa memperoleh manfaat dari terapi bertarget HER2. Terapi tersebut termasuk terapi yang menggunakan obat-obatan seperti trastuzumab (Herceptin®), pertuzumab (Perjeta®), atau TDM-1 (Kadcyla®).