Tes Darah CA 125
CA 125 adalah protein yang ditemukan pada permukaan sel kanker ovarium dan jaringan sehat tertentu. Kadar CA 125 lebih tinggi pada sekitar 80% pasien dengan kanker ovarium epitelial. Namun, kadar CA 125 yang lebih tinggi tidak selalu merupakan tanda pasti terjadinya kanker ovarium, karena kondisi lain seperti endometriosis dan radang usus buntu juga dapat menyebabkan peningkatan protein CA 125. Sehingga, tes darah CA 125 saja tidak cukup untuk mendiagnosis adanya kanker ovarium.
Pemindaian Ultrasonografi
Anda mungkin menjalani pemeriksaan ultrasonografi internal (dikenal sebagai ultrasonografi transvaginal), di mana probe ultrasonografi dimasukkan ke dalam vagina. Jenis pemindaian lain adalah ultrasonografi eksternal, di mana probe diletakkan di bagian samping perut Anda. Gambar ultrasonografi menunjukkan ukuran dan tekstur ovarium, serta kista yang mungkin ada.
Pemeriksaan Panggul
Dokter dapat memeriksa alat kelamin (vulva), vagina, rahim, dan ovarium untuk perubahan yang tidak biasa.
Pemindaian CT / MRI
Pemindaian tomografi komputasi (computed tommopgraphy - CT) atau pencitraan resonansi magnetik (magnetic resonance imaging - MRI) dapat mengambil gambar perut, dada, dan panggul, lalu mengombinasikannya untuk membentuk gambar 3 dimensi (3D) untuk membantu dokter mencari tanda kanker dalam tubuh.
Rontgen Dada
Rontgen menggunakan suatu jenis radiasi untuk mengambil gambar pada bagian dalam tubuh. Rontgen dada berguna untuk mencari tahu apakah kanker ovarium telah menyebar ke bagian tubuh lainnya seperti paru-paru.
Pembedahan / Biopsi
Pembedahan atau biopsi diperlukan untuk membuktikan apakah sel-sel yang terkena bersifat kanker atau tidak.