Bisakah Anda Meninggal karena Patah Hati?

Sumber: Shutterstock

Bisakah Anda Meninggal karena Patah Hati?

Terakhir diperbarui: Jumat, 19 Agustus 2016 | 2 menit waktu membaca

Orang yang baru saja kehilangan orang yang disayanginya sering menggambarkan perasaan itu sebagai sesuatu yang memilukan. Yang tidak mereka ketahui adalah bahwa hal ini dapat menyebabkan gagal jantung.

Meninggal karena patah hati terdengar sangat mirip dengan drama yang biasa kita lihat dalam film dan acara TV, tetapi kardiomiopati stres, atau sindrom patah hati, tidak hanya sangat nyata, tetapi juga berpotensi mematikan.

Kardiomiopati stres (sindrom patah hati)

Kardiomiopati stres, yang juga dikenal sebagai sindrom takotsubo, adalah melemahnya ventrikel kiri, ruang pemompaan utama jantung. 'Takotsubo' berarti 'perangkap gurita' dalam bahasa Jepang. Dinamakan sindrom Takotsubo karena bilik utama kiri jantung yang terserang dianggap menyerupai jebakan gurita.

Istilah populernya 'sindrom patah hati' diciptakan ketika para peneliti menemukan bahwa orang yang menderita kondisi ini biasanya mengalami stres emosional yang parah, seperti kesedihan karena kehilangan orang yang dicintai.

Penyebab sindrom patah hati

Meskipun penyebab sindrom patah hati masih belum jelas, namun teori-teori menunjukkan bahwa stres adalah penyebab utamanya. Pemicunya antara lain menerima kabar buruk, penyakit yang tidak terduga, kehilangan orang yang dicintai, kecelakaan serius, atau bencana alam seperti gempa bumi. Selain stres emosional, stres juga dapat dipicu oleh stres fisik seperti asma atau gula darah rendah.

Teori menyatakan bahwa peristiwa yang membuat stres dapat memicu mekanisme 'fight or flight' pada sistem saraf yang kemudian melepaskan sejumlah besar adrenalin, menyebabkan jantung kaget dan tidak dapat memompa darah dengan baik. Itulah sebabnya kondisi ini juga disebut kardiomiopati stres.

Tanda-tanda sindrom patah hati

Jadi, bagaimana Anda tahu jika Anda menderita kardiomiopati stres?

Penelitian telah menunjukkan bahwa ada 4 gejala utama sindrom patah hati:

  • Nyeri dada
  • Sesak napas
  • Nyeri lengan
  • Berkeringat

Untuk mendiagnosis kardiomiopati stres dengan tepat, biasanya diperlukan angiogram koroner. Gambar pembuluh darah Anda dapat membantu membedakan gagal jantung dari sindrom patah hati.

Sejauh ini, belum ada pengobatan standar untuk kardiomiopati stres. Orang yang menderita kondisi ini biasanya menjalani perawatan yang serupa dengan serangan jantung sampai dokter mendapatkan diagnosis yang jelas.

Pasien biasanya diresepkan obat jantung seperti penghambat enzim pengubah angiotensin (ACE), penghambat beta atau diuretik yang membantu mengurangi beban kerja jantung saat Anda pulih.

Skrining jantung preventif adalah cara yang efektif untuk mengidentifikasi risiko kesehatan jantung yang tersembunyi.

Untuk ketenangan pikiran Anda, bicaralah dengan salah satu spesialis jantung kami hari ini atau bacalah tentang cara mengajukan klaim asuransi kesehatan untuk menutupi tagihan rumah sakit Anda.

Artikel Terkait
Lihat semua