Komplikasi terkait kanker payudara berkaitan erat dengan metastasis, yaitu penyebaran kanker ke organ atau jaringan lainnya. Kondisi ini biasanya terjadi pada stadium lanjut. Komplikasi umum di organ lain biasanya ditemui di bagian tubuh seperti kelenjar getah bening, tulang, paru-paru, hati, dan otak.
Selain itu, komplikasi juga dapat muncul akibat penanganan kanker payudara itu sendiri. Misalnya saja, penanganan dengan kemoterapi dapat menyebabkan sariawan, mual, dan diare. Sedangkan, terapi radiasi dapat menyebabkan rasa nyeri seperti terbakar dan terbentuknya jaringan parut.
Prosedur diagnosis dini pun mungkin mengakibatkan efek samping. Mamografi dapat meningkatkan risiko terjadinya kanker akibat radiasi. Prosedur MRI mungkin menyebabkan rasa mual, pusing, dan sensasi rasa logam di mulut akibat reaksi alergi dari zat kontras. Efek samping dari USG dapat berupa reaksi alergi terhadap gel yang digunakan, meskipun sangat jarang terjadi. Namun dalam sebagian besar kasus, manfaat dari prosedur diagnostik tersebut jauh lebih besar daripada risikonya.
Kanker payudara adalah kanker nomor satu di Indonesia, dengan lebih dari 65.000 kasus baru pada tahun 2020. Menjalani deteksi dini berupa tes skrining dan prosedur diagnostik yang tepat adalah langkah kunci dalam meningkatkan peluang kesembuhan secara signifikan sekaligus mengurangi risiko kesehatan serta finansial pasien. Sedangkan pemilihan perawatan yang tepat sangat bergantung pada kondisi pasien serta hasil evaluasi dokter demi memaksimalkan dampak positif penanganan dan mengantisipasi efek samping (jika ada).
Silakan buat janji temu dan berkonsultasi dengan dokter spesialis onkologi kami untuk mengetahui pilihan komprehensif terbaik yang tersedia bagi Anda di Gleneagles Hospital Singapura.
Buat Perjanjian