Sebagian pasien mungkin memiliki tumor yang sangat besar sehingga membuatnya sulit untuk dibedah atau dilakukan terapi radiasi. Selain itu, mengangkat tumor besar dapat merusak sebagian jaringan sehat dalam tubuh. Kemoterapi induksi atau kemoterapi di awal bertujuan untuk memperkecil ukuran tumor. Menyusutkan tumor sebelum operasi membantu dokter bedah untuk melindungi jaringan sehat. Obat kanker dapat lebih mudah mengalir di dalam pembuluh darah ke tumor sebelum pembedahan. Stres yang dirasakan pasien pun akan berkurang pada operasi dan pemulihan pasien akan lebih mudah.
Dokter bedah juga dapat mengukur respons tumor terhadap obat kemoterapi jika ini diberikan sebelum melakukan perawatan lainnya. Mengetahui respons pasien terhadap obat kanker adalah hal penting, karena tidak semua obat kemoterapi memberikan hasil yang sama kepada setiap pasien. Jika obat ternyata tidak berhasil atau menyebabkan efek samping yang tidak dapat diantisipasi, maka pemberian obat kanker tersebut akan dihentikan dan obat kemoterapi yang berbeda mungkin dianjurkan.
Pelaksanaan kemoterapi memiliki beragam kemungkinan, mulai dari metode, jumlah dan panjang sesi, hingga tempat penanganan. Ini semua tergantung kasus kanker yang diderita dan kondisi pasien. Pasien akan menjalani tes untuk melihat apakah pasien cukup sehat untuk menerima kemoterapi sekaligus membantu dokter menentukan pilihan obat kemoterapi yang terbaik sesuai dengan kasusnya.
Kemoterapi dapat dilakukan dengan infus, oral (melalui mulut), krim pada kulit, atau metode lainnya. Pelaksanaan kemoterapi umumnya memakan waktu mingguan hingga bulanan dan terdiri atas beberapa siklus. Untuk tempat pelaksanaan, umumnya pasien menjalani kemoterapi di rumah sakit, meskipun tidak menutup kemungkinan untuk melaksanakannya di klinik, pusat penanganan kanker, rumah pasien, atau tempat lainnya.
Pasien akan berdiskusi dengan dokter spesialis onkologi sebelum, saat, dan sesudah prosedur kemoterapi dilaksanakan. Ini dilakukan untuk menentukan penanganan terbaik bagi pasien, memonitor perkembangan hasil terapi, serta mengantisipasi efek samping yang mungkin terjadi saat dan sesudah terapi dilaksanakan.