IMRT dapat digunakan untuk berbagai jenis perawatan kanker. Keunggulan IMRT adalah akurasi dan presisinya, sehingga prosedur ini banyak dilakukan pada lokasi kanker atau tumor yang terletak dekat dengan organ atau jaringan kritis dalam tubuh. Contoh dari jenis kanker yang dapat ditangani IMRT adalah kanker di bagian leher dan kepala (seperti kanker pita suara dan nasofaring misalnya), paru-paru, sistem pencernaan (gastrointestinal), payudara, limfoma, organ kewanitaan (serviks dan ovarium), dan lainnya.
Prosedur pelaksanaan IMRT secara umum dapat dibagi menjadi 3 tahap:
Perencanaan
Perlu disadari bahwa karena kerumitannya, IMRT memerlukan waktu perawatan harian yang lebih panjang dan beberapa prosedur perencanaan serta keamanan tambahan sebelum pasien memulai pengobatan kanker. Pasien akan menjalani pemeriksaan fisik dan riwayat medis, yang dilanjutkan dengan sesi simulasi yang melibatkan pemindaian dengan CT-scan. Markah atau penanda mungkin digambar pada kulit pasien untuk membantu memberikan indikator lokasi penyinaran. Zat warna kontras dalam darah juga mungkin disuntikkan untuk meningkatkan kualitas pencitraan. Selain itu, pasien mungkin diminta untuk menjalani puasa atau diharuskan minum demi memperjelas hasil pencitraan.
Hasil pemindaian akan membantu dokter spesialis onkologi radiasi untuk membuat perencanaan pengobatan kanker. Terkadang, prosedur pencitraan tambahan, termasuk PET-scan dan MRI mungkin perlu dilakukan dalam fase perencanaan ini. Ini dilakukan agar dokter spesialis onkologi radiasi dapat menentukan lokasi dan ukuran yang presisi dari tumor yang diderita pasien. Proses perencanaan ini dapat memakan waktu beberapa minggu, sebelum tindakan perawatan dilaksanakan.
Pelaksanaan
Pada awal sesi penanganan, terapis radiasi akan memosisikan pasien pada meja penanganan dengan menjadikan penanda pada kulit sebagai referensi area penanganan. Teknologi pencitraan seperti sinar-X atau CT-scan mungkin digunakan untuk memeriksa posisi dan menandai lokasi. Pasien juga mungkin akan dibuatkan semacam cetakan untuk membantu mempertahankan posisi selama penanganan. Selama penanganan, pasien mungkin akan berganti posisi.
Proses IMRT berlangsung selama 15 – 60 menit dalam satu sesi. Untuk waktu total perawatan, IMRT sering kali memerlukan beberapa sesi penanganan dalam hari yang berbeda, yang dapat memakan waktu beberapa minggu.
Pascapelaksanaan
Seperti prosedur terapi radiasi lainnya, umumnya pasien tidak merasakan nyeri saat proses penyinaran dengan IMRT. Namun demikian, proses dapat dihentikan sementara jika pasien merasa kurang nyaman dengan posisinya.
Seiring berjalannya penanganan, sebagian pasien mungkin mengalami efek samping IMRT seperti:
- Rambut rontok
- Masalah pada mulut dan kesulitan mengunyah atau makan
- Diare, mual, dan muntah
- Sakit kepala
- Perasaan tidak nyaman dan pembengkakan pada area penanganan kanker
- Perubahan kebiasaan buang air
Efek samping IMRT di atas biasanya akan hilang dengan sendirinya dalam beberapa minggu. Selain itu, terdapat efek samping yang mungkin muncul dalam hitungan bulan atau tahun sesudah penanganan dan bersifat permanen. Seperti misalnya perubahan pada tulang belakang, paru-paru, ginjal, sistem reproduksi, dan lainnya, namun, hal tersebut tergolong jarang ditemui.