• Gleneagles Singapore

Kanker Paru-paru

  • Apakah Itu Kanker Paru-Paru?

    Kanker paru-paru adalah kondisi terdapatnya pertumbuhan sel-sel abnormal dalam jaringan paru-paru. Sebagian besar kanker paru-paru berawal dari sel-sel pelapis saluran napas dari trakea (saluran udara) menuju paru-paru, yang disebut bronkus. Fungsi utama bronkus adalah untuk membawa udara ke dalam paru-paru sekaligus juga sebagai bagian dari sistem imunitas.

    Kanker paru-paru dapat dibagi menjadi dua jenis utama berdasarkan jenis selnya:

    • Kanker paru jenis non-sel kecil (non-small cell lung carcinoma atau NSCLC), yang merupakan jenis kanker paru-paru paling umum dengan kontribusi sekitar 85% dari semua kanker paru-paru. Ada tiga jenis kanker paru-paru non-sel kecil yang biasa ditemui:

      • Adenokarsinoma, yang biasa dimulai di bagian luar paru-paru. Ini adalah jenis kanker yang umum ditemui pada pasien nonperokok.
      • Karsinoma sel besar, merupakan kelompok kanker dengan sel yang besar dan terlihat tidak normal.
      • Karsinoma sel skuamosa yang juga disebut karsinoma epidermoid. Kanker jenis ini sering bermula dari bronkus di tengah paru-paru.
    • Kanker paru-paru sel kecil (small cell lung carcinoma atau SCLC) yang kurang umum, tetapi menyebar dengan cepat ke bagian lain tubuh melalui pembuluh darah. Hampir semua kasus dari kanker paru-paru sel kecil terkait dengan kebiasaan merokok.


    Kanker paru-paru adalah salah satu jenis kanker yang paling berbahaya. Pada tahun 2020, lebih dari 34.000 kasus baru kanker paru-paru terdeteksi dan 30.000 orang meninggal dunia karena kanker paru-paru di Indonesia.

    ilustrasi simbol kanker paru-paru

  • Penyebab kanker paru-paru yang utama adalah merokok, walaupun tidak semua orang yang merokok akan terkena kanker paru-paru. Menghirup asap sebagai perokok pasif, juga dapat menjadi penyebab kanker paru-paru pada sebagian orang yang tidak merokok. Sekitar 85% dari kasus kanker paru-paru dapat dikaitkan dengan kebiasaan merokok.

    Risiko terkena kanker paru-paru juga akan meningkat dalam kondisi:

    • Berusia di atas 40 tahun, di mana kebanyakan pasien berusia di atas 65 tahun ketika terdiagnosis kanker paru-paru
    • Terpapar unsur tertentu, seperti radon (gas radioaktif), asbestos, arsenik, kromium, nikel, polusi udara, terapi radiasi, dan lainnya
    • Faktor keturunan atau riwayat kesehatan keluarga, khususnya jika ada anggota keluarga yang pernah menderita kanker paru-paru

    Pencegahan kanker paru-paru dapat dilakukan dengan mengadopsi gaya hidup sehat dan meminimalkan faktor-faktor risiko. Beberapa langkah pencegahan kanker paru-paru di antaranya:

    • Mengurangi atau menghentikan kebiasaan merokok
    • Menghindari asap rokok dari perokok lain (perokok pasif)
    • Berolahraga setiap hari
    • Menggunakan alat pelindung diri ketika beraktivitas dengan kondisi berisiko atau menghindari paparan unsur tertentu yang disebutkan di atas
    • Memperbanyak konsumsi buah dan sayur
    • Menghindari konsumsi suplemen vitamin berlebihan (khususnya vitamin B dan E)
    • Memeriksakan diri secara rutin sebagai langkah deteksi dini
  • Gejala kanker paru-paru stadium awal sering kali tidak tampak jelas. Ketika kanker mulai berkembang, gejala kanker paru-paru berikut dapat muncul:

    • Batuk yang tidak sembuh-sembuh, memburuk, dan dapat disertai dahak atau darah
    • Suara serak
    • Sulit bernapas, seperti tersengal-sengal
    • Nyeri dada terus-menerus
    • Merasa letih setiap saat
    • Sering mengalami infeksi paru-paru, seperti pneumonia
    • Berat badan menyusut tanpa alasan

    Pada tahap yang lebih parah, gejala kanker paru-paru bisa memengaruhi organ lain yang dapat menjadi indikator penyebaran telah keluar dari paru-paru. Berikut adalah gejala kanker paru-paru tingkat lanjut:

    • Nyeri pada tulang
    • Pembengkakan di wajah, lengan, atau leher
    • Sakit kepala hebat, demam, atau mati rasa pada tungkai kaki atau lengan
    • Penyakit kuning
    • Benjolan pada leher atau sekitar tulang selangka
    • Gangguan keseimbangan
    • Penurunan daya ingat

    Masalah kesehatan lainnya dapat juga menyebabkan gejala kanker paru-paru di atas. Maka dari itu, konsultasi dengan dokter sangat disarankan untuk memastikan diagnosis. Dokter dapat menyarankan prosedur deteksi dini jika mencurigai keberadaan kanker paru-paru. Deteksi dini merupakan kunci utama dalam mengantisipasi kanker paru-paru untuk mendapatkan penanganan yang tepat demi meningkatkan peluang keberhasilan pengobatan kanker paru-paru.

    Pemeriksaan fisik dilakukan dengan mendengarkan suara napas pada saluran pernapasan dengan stetoskop. Prosedur diagnostik dan tes lanjutan dapat dilakukan untuk memahami jenis kanker dan stadium kanker paru-paru, misalnya dengan pendekatan berikut:

    • Foto rontgen dada untuk memeriksa lokasi tumor pada paru-paru
    • Pemindaian CT-scan atau MRI untuk mengetahui ukuran dan letak tumor secara lebih presisi serta kondisi jaringan lain di sekitar paru-paru
    • Biopsi jaringan paru-paru, yaitu pengambilan sampel jaringan untuk mendeteksi keberadaan kanker
    • Pemeriksaan tambahan untuk mengetahui kemungkinan hubungan kanker paru-paru dengan penyakit lainnya, seperti tes darah dan pemeriksaan dahak untuk mendeteksi infeksi.

    Tes lainnya yang spesifik digunakan untuk menilai kemampuan fungsi paru-paru adalah spirometri. Tes spirometri dapat menunjukkan kondisi paru-paru, termasuk seberapa banyak udara yang dapat dihirup-dikeluarkan dan kapasitas paru-paru. Tes spirometri dilakukan dengan alat bernama spirometer, di mana pasien akan bernapas melalui alat tersebut. Tes spirometri berlangsung cukup singkat, hanya sekitar 15 menit.

  • Penanganan kanker paru-paru sangat tergantung kondisi kesehatan pasien, jenis kanker, tahap perkembangan kanker, dan preferensi pasien. Dokter atau pasien mungkin dapat memutuskan untuk tidak menjalani pengobatan kanker paru-paru apa pun, terutama jika merasa potensi manfaatnya tidak sebanding dengan risiko efek sampingnya. Dalam kasus seperti itu, dokter mungkin akan menganjurkan penanganan yang bertujuan mengurangi gejala kanker paru-paru.

    Secara umum, berikut adalah pilihan penanganan atau pengobatan kanker paru-paru:

    • Kemoterapi untuk menyusutkan atau membunuh kanker
    • Terapi radiasi atau radioterapi (dengan menggunakan sinar-X atau sumber energi tinggi lainnya) untuk membunuh sel-sel kanker secara terlokalisir dan dapat digunakan untuk mencegah kanker kembali serta membantu mengurangi gejala kanker paru-paru
    • Operasi atau pembedahan untuk mengangkat tumor dan sebagian nodus (kelenjar) limfa
    • Terapi target untuk memblokir pertumbuhan dan penyebaran sel kanker.

    Pasien dengan kanker paru-paru non-sel kecil mungkin mendapatkan pengobatan kanker paru-paru berupa operasi atau pembedahan (khususnya jika kanker belum menyebar keluar paru-paru), kemoterapi, terapi radiasi, terapi target, atau kombinasi prosedur tersebut. Pendekatan terapi neoadjuvant dengan menggunakan terapi radiasi atau kemoterapi untuk menyusutkan tumor sebelum pembedahan pun mungkin dilakukan.

    Sedangkan pasien yang menderita kanker paru-paru sel kecil biasanya ditangani dengan prosedur kemoterapi atau terapi radiasi. Kemoterapi adalah pengobatan kanker paru-paru yang paling umum untuk kasus ini karena obat dialirkan melalui pembuluh darah sehingga dapat menjangkau banyak bagian tubuh yang mungkin sudah terkena kanker. Terapi radiasi sering digunakan bersama kemoterapi dalam kasus kanker berada di sekitar paru-paru atau bagian dada. Terapi radiasi juga dapat digunakan untuk menangani kasus kanker paru-paru sel kecil yang sudah menyebar hingga ke otak.

    Pada dasarnya, setiap penanganan memiliki risiko efek samping masing-masing dan dokter akan mengomunikasikan hal tersebut. Meskipun demikian, kebanyakan dari efek samping akan hilang seiring berjalannya waktu. Adapun efek samping umum yang mungkin timbul dari penanganan atau pengobatan kanker paru-paru mencakup:

    • Rambut rontok
    • Penurunan imunitas
    • Anemia
    • Rasa mual dan ingin muntah
    • Masalah pada ingatan dan konsentrasi
    • Rasa nyeri pada tubuh

    Kanker paru-paru adalah jenis kanker yang berbahaya. Kanker paru-paru dapat memicu komplikasi serius jika tidak ditangani dan menyebar ke organ lain. Komplikasi yang mungkin terjadi di antaranya:

    • Penumpukan cairan atau efusi pleura yang dapat meningkatkan risiko pneumonia
    • Pendarahan di saluran udara yang menyebabkan batuk berdarah
    • Rasa sakit pada tulang rusuk atau otot dada, khususnya pada stadium lanjut
    • Gangguan saraf atau neuropati
    • Gangguan jantung
    • Komplikasi esofagus yang menyebabkan kesulitan untuk menelan
    • Tingginya kadar kalsium (hiperkalsemia) dan rendahnya natrium (hiponatremia) dalam darah
    • Sindrom superior vena cava yang menekan vena besar dan menghambat aliran darah sehingga menyebabkan pembengkakan di bagian tubuh tertentu seperti wajah dan lengan

    Menjalani prosedur serta diagnosis yang tepat dan sedini mungkin adalah langkah kunci dalam meningkatkan peluang kesembuhan sekaligus mengurangi risiko kesehatan dan finansial. Pemilihan perawatan yang tepat sangat bergantung pada kondisi pasien serta hasil evaluasi dokter demi memaksimalkan dampak positif penanganan dan mengantisipasi efek samping (jika ada).

    Silakan buat janji temu dan berkonsultasi dengan dokter spesialis onkologi kami untuk mengetahui pilihan komprehensif terbaik yang tersedia bagi Anda di Gleneagles Hospital Singapura.

    Buat Perjanjian

  • Spesialis Kami

    Ada 33 SpesialisLihat Semua

    Ada 33 SpesialisLihat Semua