Penyebab kanker lambung belum diketahui secara pasti, meskipun telah dimengerti bahwa penyebab kanker lambung terkait dengan mutasi genetik pada sel-sel di dalam lambung. Selain itu, infeksi bakteri H. pylori (Helicobacter pylori) sering ditemukan pada penderita kanker lambung, meskipun hal tersebut tidak berarti infeksi bakteri selalu akan berkembang menjadi kanker lambung.
Terkait demografi, risiko kanker lambung cenderung lebih tinggi pada karakteristik berikut:
- Berusia di atas 50 tahun
- Berjenis kelamin laki-laki
- Ras dari Asia (khususnya Korea atau Jepang), Amerika Selatan, dan Belarusia
Terkait gaya hidup, risiko kanker lambung dapat meningkat karena faktor berikut:
- Sering mengonsumsi makanan yang diasap, ikan dan daging asin, acar, daging merah
- Mengonsumsi alkohol secara berlebihan
- Kebiasaan merokok, karena zat karsinogenik pada rokok merupakan salah satu faktor yang dapat memicu kanker
Terkait kondisi medis, risiko kanker lambung dapat meningkat karena faktor berikut:
- Riwayat kesehatan anggota keluarga terkait kanker lambung
- Infeksi bakteri H. pylori
- Infeksi virus Epstein-Barr (EBV)
- Asam lambung, tukak lambung, dan polip lambung
- Peradangan lambung jangka panjang (gastritis kronis)
- Anemia pernisiosa akibat kekurangan vitamin B12
- Gangguan imun tubuh
- Kanker jenis lainnya seperti limfoma, usus, prostat, serviks, paru-paru, dan lainnya
Dengan mengetahui faktor risiko di atas, maka ada beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk menurunkan risiko kanker lambung seperti misalnya:
- Mengurangi atau menghentikan kebiasaan merokok dan mengonsumsi alkohol
- Mengurangi atau menghindari makanan yang diasap, olahan, dan daging merah
- Mengurangi konsumsi garam
- Menerapkan pola makan sehat untuk mencukupi gizi tubuh yang dibutuhkan, khususnya sayur dan buah yang tidak terlalu asam
- Berolahraga secara teratur untuk menjaga berat badan.