
Penyakit refluks gastroesofagus atau gastroesophageal reflux disease (GERD) adalah penyakit gangguan pencernaan kronis dan merupakan salah satu penyakit yang cukup umum dijumpai pada setiap orang.
GERD terjadi apabila asam lambung dari perut mengalir kembali (refluks) ke dalam esofagus (saluran makanan atau kerongkongan). Pada situasi yang normal, makanan masuk dari mulut kemudian diteruskan ke esofagus bawah. Untuk menghindari naiknya kembali makanan ataupun asam lambung ke esofagus, ada otot yang bernama sfingter esofagus yang menutup pintu masuk menuju lambung. Kemudian makanan akan ditampung sekitar 3 – 4 jam untuk selanjutnya dicerna.
Dalam kasus GERD, bagian sfingter esofagus mengalami gangguan atau melemah, sehingga membuat proses relaksasi menjadi terlalu kendur. Ini dapat menyebabkan naiknya makanan yang ditampung beserta cairan asam lambung ke esofagus. Kondisi ini disebut dengan “refluks”. Refluks ini membuat iritasi dan dapat merusak lapisan esofagus. Refluks juga dapat mencapai pita suara, atau bahkan mengalir ke dalam paru-paru. Ketika makanan dan asam lambung naik mencapai kerongkongan, umumnya penderita akan merasakan sensasi panas seperti terbakar pada dadanya (heartburn).
GERD adalah penyakit yang cukup umum ditemui, termasuk di Indonesia. Sebagian masyarakat Indonesia juga menyebut GERD sebagai “asam lambung naik”. Sekitar 1 dari 4 orang Indonesia pernah mengalami kondisi medis ini.