• Gleneagles Singapore

Tukak Lambung

  • Apakah Itu Tukak Lambung?

    Lokasi ulkus peptikum

    Tukak pencernaan atau tukak lambung adalah kondisi akibat luka terbuka dalam lapisan perut, bagian pertama usus kecil (duodenum), atau dalam esofagus. Luka yang menyakitkan ini berkembang apabila cairan pencernaan asam dalam perut melukai lapisan organ dan menyebabkan sakit maag.

    Tukak lambung dan maag adalah kondisi medis yang berbeda, meskipun sering kali disamakan. Tukak lambung adalah kondisi lapisan perut yang terbuka atau terkikis, sedangkan maag adalah sekumpulan gejala nyeri dan tidak nyaman pada perut bagian atas. Dalam dunia medis, maag disebut juga dispepsia.

    Banyak orang beranggapan bahwa penyebab tukak lambung adalah konsumsi makanan pedas dan asam yang berlebihan. Pada dasarnya, makanan pedas dan asam memang dapat mengakibatkan maag bertambah parah, yang juga berarti memburuknya gejala tukak lambung, tetapi makanan pedas dan asam sendiri tidak menyebabkan timbulnya luka. Kenyataannya, kebanyakan kasus tukak lambung terjadi karena infeksi bakteri dan bukan karena faktor makanan.

    Tukak lambung dikategorikan berdasarkan lokasi terjadinya:

    • Tukak duodenal yang berkembang dalam usus dua belas jari (duodenum)
    • Tukak lambung yang berkembang di lambung
    • Tukak esofagus yang berkembang di bagian bawah esofagus atau kerongkongan

    Tukak lambung dapat menyebabkan komplikasi serius jika tidak dirawat. Ini termasuk perdarahan dalam perut dan menyebabkan lubang pada dinding perut.

  • Tukak lambung merupakan salah satu penyakit yang umum dijumpai dan dapat terjadi pada setiap orang. Penyebab tukak lambung yang paling umum mencakup:

    • Infeksi yang disebabkan oleh Helicobacter pylori (H. pylori)

      Ini adalah bakteri yang ditemukan dalam lapisan perut. Infeksi dapat melemahkan lapisan pelindung dan menyebabkan cairan pencernaan mencapai lapisan perut dan duodenum.

    • Menggunakan obat analgesik jangka panjang

      Kategori analgesik yang dimaksud di sini adalah obat-obatan antiperadangan nonsteroid (NSAID) seperti aspirin dan ibuprofen. Obat-obatan ini memang menghalangi atau mengurangi enzim dalam tubuh yang menyebabkan rasa sakit dan demam. Meskipun demikian, enzim ini juga melindungi lapisan perut dari asam lambung. Penggunaan obat-obatan ini secara terus-menerus dapat meningkatkan peluang terkena tukak lambung.

    • Konsumsi alkohol yang berlebihan, yang meningkatkan produksi asam lambung dan meningkatkan risiko tukak lambung

    • Merokok, yang meningkatkan risiko terkena tukak lambung dan membuat penanganan lain kurang efektif serta meningkatkan peluang tukak lambung menjadi kambuh

  • Gejala tukak lambung dapat muncul atau justru tidak tampak sama sekali. Ciri-ciri tukak lambung yang umum biasanya terasa di bagian atas perut. Berikut adalah ciri-ciri tukak lambung yang biasa dijumpai:

    • Rasa sakit perut seperti terbakar, yang merupakan ciri utama
    • Sensasi terbakar di bagian atas perut (heartburn)
    • Sakit perut atau perut kembung
    • Feses berwarna hitam, yang menandakan perdarahan
    • Perubahan selera makan
    • Maag atau dispepsia
    • Mual dan muntah-muntah
    • Kehilangan berat badan yang tidak dapat dijelaskan
    • Muntah darah

    Pasien disarankan untuk segera berkonsultasi dengan dokter jika mengalami gejala tukak lambung di atas, khususnya jika gejala tukak lambung tersebut tidak kunjung hilang. Dokter dapat menyarankan prosedur diagnostik berikut untuk memastikan kondisi medis pasien:

    • Pemeriksaan fisik, untuk mengetahui riwayat medis serta obat-obatan yang sedang dikonsumsi.
    • Endoskopi, yang merupakan salah satu jenis pemeriksaan gastroskopi. Prosedur ini menggunakan selang kecil yang disebut endoskop dan dilengkapi dengan kamera, yang kemudian dimasukkan melalui kerongkongan untuk melihat gambar lambung secara mendetail. Dokter mungkin juga melakukan prosedur biopsi ketika sedang melaksanakan endoskopi, yang adalah pengambilan sampel jaringan untuk diperiksa di laboratorium.
    • Tes laboratorium, setelah luka terdeteksi dari gambar lambung melalui proses endoskopi, dokter akan memastikan keberadaan bakteri H. pylori. Tes dapat menggunakan pendekatan pemeriksaan melalui darah, feses, atau napas.
    • Foto rontgen, untuk memvisualisasikan kondisi sistem pencernaan bagian atas, termasuk gambar lambung, dengan menggunakan sinar-X. Pasien biasanya diminta untuk menelan cairan barium untuk membantu pencitraan yang lebih jelas.
  • Penanganan tukak lambung tergantung tingkat keparahan dan penyebab tukak lambung. Penanganan mencakup penggunaan obat tukak lambung dan perubahan gaya hidup. Jika penyebab tukak lambung terkait dengan obat-obatan antiperadangan nonsteroid (NSAID), dokter mungkin akan menyarankan untuk menghentikan atau mengurangi konsumsi obat tertentu atau menggantinya ke obat-obatan lain.

    Untuk kasus tukak lambung yang parah, dokter mungkin menyarankan prosedur pembedahan atau operasi. Tujuan prosedur ini adalah untuk memperbaiki dinding perut dan menghentikan perdarahan. Meskipun demikian, prosedur ini kini tidak terlalu sering diambil karena penanganan obat-obatan dan gaya hidup sering kali memberikan hasil yang efektif.

    Untuk obat tukak lambung, dokter mungkin menganjurkan seperti berikut:

    • Obat tukak lambung untuk membunuh bakteri, seperti amoxicillin, clarithromycin, metronidazole, tinidazole, tetracycline, dan levofloxacin
    • Penghambat pompa proton (PPI) untuk mengurangi asam lambung dan melindungi lapisan lambung serta duodenum, seperti omeprazole, lansoprazole, rabeprazole, esomeprazole, dan pantoprazole
    • Penghalang reseptor histamin untuk menghentikan produksi histamin
    • Agen pelindung mukosa untuk membantu melapisi dinding lambung terhadap asam dan enzim, sehingga dapat memfasilitasi proses penyembuhan
    • Antasida untuk mengurangi atau menetralkan asam lambung demi pengurangan gejala

    Selain obat-obatan, dokter umumnya menyarankan modifikasi gaya hidup. Ini seperti misalnya:

    • Menghindari penggunaan obat analgetik seperti aspirin dan ibuprofen
    • Mengurangi atau menghentikan kebiasaan merokok
    • Membatasi konsumsi alkohol dan kafein
    • Mengurangi berat badan berlebih jika mengalami obesitas
    • Menghindari makanan yang membuat gejala tukak lambung memburuk, seperti makanan asam dan pedas
    • Mengonsumsi makanan untuk lambung luka, antara lain:
      • Makanan kaya probiotik, seperti yogurt, kimchi, tempe
      • Makanan kaya serat, seperti oatmeal, pir, dan apel
      • Ubi serta paprika merah

    Gaya hidup di atas juga dapat diadopsi sebagai langkah-langkah pencegahan tukak lambung. Misalnya saja, mengonsumsi makanan untuk lambung luka tidak hanya dapat dilakukan ketika mengalami masalah lambung. Perilaku ini juga dapat dilakukan dalam kondisi sehat untuk menjaga kesehatan lambung. Selain itu, gaya hidup lain yang mendukung penurunan risiko tukak lambung di antaranya:

    • Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir untuk meminimalkan potensi infeksi bakteri H.pylori
    • Menjaga kebersihan makanan dengan mencucinya sampai bersih sebelum dimasak hingga matang
    • Memastikan air minum bersih (dan matang jika dimasak)
    • Mengonsumsi sayur, buah, serta biji-bijian

    Menjalani prosedur serta mendapatkan diagnosis yang tepat dan sedini mungkin adalah langkah kunci dalam meningkatkan peluang kesembuhan sekaligus mengurangi risiko kesehatan dan finansial. Pemilihan perawatan yang tepat sangat bergantung pada kondisi pasien serta hasil evaluasi dokter demi memaksimalkan dampak positif penanganan dan mengantisipasi efek samping (jika ada).

    Silakan buat janji temu dan berkonsultasi dengan dokter spesialis gastroenterologi kami untuk mengetahui pilihan komprehensif terbaik yang tersedia bagi Anda di Gleneagles Hospital Singapura.

    Mencari Keterangan Temukan Dokter

  • Kondisi tukak lambung yang parah dapat menyebabkan berbagai macam komplikasi penyakit lain. Yang paling umum dijumpai adalah perdarahan dan kebocoran lapisan dinding lambung atau usus dua belas jari (duodenum).

    Beberapa komplikasi yang dapat diakibatkan tukak lambung, di antaranya:

    • Perdarahan, yang terjadi ketika pembuluh darah terganggu karena adanya tukak lambung. Ini dapat menjadi berbahaya bagi pasien berumur lanjut atau mereka yang memiliki beberapa masalah medis sekaligus.
    • Perforasi atau kebocoran pada lambung atau duodenum mungkin terjadi ketika luka yang tak ditangani menciptakan lubang. Ini memungkinkan cairan pencernaan dan makanan masuk ke rongga perut. Operasi atau pembedahan biasanya harus segera dilakukan dalam kondisi ini.
    • Terhambatnya pergerakan makanan pada saluran pencernaan, yang dapat disebabkan penyumbatan pada bukaan duodenum. Ini dapat menyebabkan makanan tidak dapat masuk ke usus kecil, sehingga pasien mengalami muntah dan tidak dapat makan.
    • Kanker pada organ di sekitar perut. Studi menunjukkan infeksi H.pylori (yang dapat dijumpai pada kasus tukak lambung) dapat meningkatkan risiko terjangkit kanker.
  • Spesialis Kami

    Ada 26 SpesialisLihat Semua

    Ada 26 SpesialisLihat Semua