• Gleneagles Singapore

Kriteria Donor

Donor yang memiliki potensi harus memahami semua aspek proses donasi, serta risiko yang termasuk jika menjadi donor hidup.

Informasi bagi donor hidup untuk izin memberikan donor.

Proses izin mencakup:

  • Donor harus bersedia menyumbangkan tanpa paksaan atau tekanan.
  • Memberikan pernyataan bahwa donor tidak menerima bayaran apa pun (dalam bentuk uang atau materi) untuk donasi tersebut. Donor dapat memperoleh penggantian biaya perjalanan dan untuk donor yang bekerja, dapat diberikan kompensasi untuk penghasilan yang hilang.
  • Penilaian psikologis donor potensial.
  • Akan dilakukan evaluasi kemampuan donor untuk memastikan donor sepenuhnya memahami proses donasi akan dilakukan.
  • Pemahaman penuh dari donor bahwa ia tidak akan menerima keuntungan medis apa pun dari prosedur donasi tersebut. Donor juga harus menyadari bahwa kantung empedunya akan diangkat sebagai bagian dari prosedur operasi, tanpa ada konsekuensi jangka panjang.
  • Pengungkapan bahwa pusat transplantasi akan melaporkan informasi tindak-lanjut donor hidup apabila diwajibkan selama sekurangnya 2 tahun setelah transplantasi liver.

Risiko medis potensial bagi donor

  • Risiko kematian sekitar 3 hingga 5 dalam 1.000 kejadian donasi liver.
  • Kemungkinan gagal organ tubuh dan memerlukan transplantasi organ di waktu mendatang bagi donor.
  • Risiko infeksi luka dan komplikasi ringan lainnya bagi donor.
  • Masalah jantung, stroke, dan pembentukan gumpalan darah di kaki atau paru-paru.
  • Kebocoran empedu dapat terjadi pada sekitar 5% hingga 15% pasien. Pada sebagian besar kasus, masalah ini dapat terselesaikan tanpa memerlukan pembedahan.
  • Risiko saluran empedu menjadi rusak, yang juga dapat menyebabkan kerusakan jaringan dan organ tubuh di sekitarnya, termasuk limpa dan usus. Pembedahan tindak-lanjut akan diperlukan untuk memperbaiki cedera.
  • Insisi hernia yaitu proyeksi organ melalui lapisan yang melindunginya. Hal ini dapat merupakan akibat dari penipisan atau peregangan jaringan parut yang berkembang setelah pembedahan.
  • Reaksi alergi terhadap anestesi.
  • Hiperbilirubinemia atau penyakit kuning yang disebabkan oleh tingkat bilirubin yang tinggi dalam darah, sehingga menyebabkan kekuningan pada mata dan kulit.
  • Gangguan usus kecil, peradangan pankreas, dan gagal ginjal.
  • Trombosis pembuluh darah vena yang mengalirkan darah dari saluran pencernaan dan limpa ke liver.
  • Penyumbatan paru-paru secara tiba-tiba yang terjadi apabila saluran darah di paru-paru Anda terhalangi oleh gumpalan darah yang mungkin sudah mengalir ke paru-paru dari bagian tubuh lainnya.
  • Pendarahan intra-abdominal.
  • Efusi Pleural  yang mengacu ke penimbunan cairan dalam rongga pleura, ruang yang dipenuhi cairan yang mengelilingi paru-paru, secara abnormal.
  • Lubang dalam lambung, penyumbatan saluran keluar lambung.
  • Luka bekas pembedahan, rasa nyeri, kelelahan, perut kembung dan mual.