J: Seroma biasanya hilang dengan sendirinya setelah kira-kira satu bulan, tetapi bisa juga lebih lama dan di beberapa kasus, hingga 1–2 tahun. Pada beberapa orang, munculnya seroma “kronis” berukuran kecil hingga sedang yang menetap hingga jangka waktu lama di bekas sayatan bedah merupakan hal yang normal. Jika tidak menyebabkan nyeri, seroma kronis ini dapat dibiarkan.

Namun, jika seroma menyebabkan nyeri atau rasa tidak nyaman sehingga membatasi pergerakan lengan Anda, dokter akan memasukkan jarum kecil untuk menyedot cairannya. Prosedur ini biasanya tidak sakit dan aman. Pada beberapa kasus, penyedotan cairan mungkin perlu dilakukan hingga beberapa kali.

Perawatan lainnya untuk seroma meliputi:

• Skleroterapi
• Imobilisasi atau menahan bagian tubuh agar tidak dapat bergerak untuk sementara waktu
• Pakaian kompresi
• Steroid

J: Kekurangan utama dari mastektomi adalah prosedur ini lebih radikal dibandingkan lumpektomi, dan waktu pemulihannya lebih lama. Namun, risiko kambuhnya kanker payudara setelah mastektomi lebih kecil dibandingkan setelah lumpektomi.

Konsultasikan kondisi Anda dengan spesialis untuk menentukan bisa tidaknya keduanya dapat menjadi alternatif. Pertimbangkan risiko dan manfaat tiap prosedur untuk memutuskan opsi perawatan yang terbaik bagi Anda.

J: Kadang, kelenjar getah bening di ketiak turut diangkat saat mastektomi. Ini dilakukan untuk memastikan apakah sel kanker payudara telah menyebar ke kelenjar getah bening.

Pengangkatan kelenjar getah bening dalam jumlah besar dapat mengganggu sistem limfatik dan kemampuannya mengalirkan cairan getah bening di area ini. Jaringan parut yang muncul setelah bedah serta radioterapi pascaoperasi yang dilakukan pada area tersebut juga dapat memperparah penyumbatan. Oleh karena itu, cairan getah bening dapat menumpuk di jaringan sekelilingnya, sehingga menyebabkan limfedema (pembengkakan) pada lengan.

Kabar baiknya, kasus limfedema setiap tahun makin berkurang berkat adanya:

• Teknik bedah yang lebih baik. Pada sebagian besar kasus, biopsi kelenjar getah bening sentinel, yang hanya mengangkat sedikit kelenjar (1–3 kelenjar) telah diterapkan untuk menggantikan diseksi aksila, yang mengangkat lebih banyak kelenjar getah bening.
• Kesadaran akan pentingnya mobilisasi dini dengan latihan lengan
• Kesadaran akan pentingnya perawatan lengan untuk menghindari infeksi lengan yang menjalar naik ke bagian lain
• Kesadaran akan pentingnya menjaga berat badan ideal dan menghindari kegemukan

J: Pada saat mastektomi, spesialis bedah akan berupaya mengangkat seluruh payudara beserta area kanker yang ada di dalamnya. Namun, jaringan payudara mungkin masih tersisa sedikit pada kulit. Oleh karena itu, meski jarang, kanker kambuhan dapat terjadi secara lokal (pada payudara atau dinding dada yang sama) setelah mastektomi.

Kanker juga dapat kambuh tetapi di bagian tubuh lain (mis. paru, hati, tulang, dan otak) setelah mastektomi. Sel kanker invasif dapat menyebar keluar dari payudara melalui aliran darah ke bagian tubuh lain. Risiko ini bisa ditekan dengan penggunaan obat-obatan, seperti kemoterapi, terapi target, atau obat antihormon.

J: Nyeri ringan hingga sedang dan rasa tidak nyaman setelah mastektomi umum dialami. Namun, pada sebagian besar kasus, area bedah hanya terasa kebas dan kencang.

Beberapa pasien mungkin mengalami nyeri kronis (jangka panjang) akibat gangguan saraf yang menetap lebih dari 6 bulan. Kondisi ini jarang terjadi dan biasanya terasa di dinding dada, ketiak, atau lengan. Jika Anda mengalami nyeri berkepanjangan pascamastektomi, konsultasikan opsi penanganannya dengan dokter.

J: Sebagian pasien memilih menjalani bedah rekonstruksi payudara setelah mastektomi karena:

• Ingin memperoleh kembali organ yang “hilang” dan memulihkan tampilan fisik untuk meningkatkan kepercayaan diri
• Dengan rekonstruksi, pasien tidak perlu memakai prostesis payudara (sejenis payudara buatan)

Rekonstruksi payudara dapat dilakukan sekaligus dengan mastektomi (rekonstruksi langsung) atau setelah beberapa waktu (rekonstruksi tertunda). Kelebihan rekonstruksi payudara langsung antara lain:

• Operasi yang diperlukan lebih sedikit
• Hasilnya lebih baik karena lebih banyak kulit payudara asli yang bisa dipertahankan
• Pasien sama sekali tidak perlu memakai prostesis payudara
• Minim jaringan parut

J: Mastektomi diperlukan jika ada:

• Dua atau lebih tumor di beberapa bagian payudara
• Penumpukan kalsium yang menyebar luas atau tampak ganas di payudara yang telah didiagnosis sebagai kanker saat biopsi payudara
• Risiko tinggi kambuhnya kanker payudara

J: Anda mungkin akan merasa nyeri dan tidak nyaman (area payudara dan sekitarnya terasa seperti tertarik atau meregang selama 2–3 minggu) setelah mastektomi.

J: Waktu paling tepat untuk mulai memakai prostesis tergantung kondisi medis Anda, proses penyembuhan pascaoperasi, dan jenis mastektomi yang dilakukan.

Biasanya, diperlukan waktu sekitar 6 minggu setelah mastektomi untuk bisa memakai prostesis permanen.

J: Anda dapat kembali makan seperti setelah mampu menelan cairan. Pastikan jenis makanan yang rutin Anda konsumsi mencakup:

• Makanan kaya protein seperti ikan, telur, unggas, dan produk susu rendah lemak. Bahan makanan yang tinggi protein tetapi rendah lemak dan kolesterol dapat membantu perbaikan dan pemulihan sel.
• Buah dan sayur kaya fitonutrien karena mengandung karbohidrat, yang memberikan energi dan mencegah kelelahan selama pemulihan.
• Lemak sehat, seperti, omega-3 karena membantu memperkuat sistem imun, mengurangi peradangan di dalam tubuh, dan meningkatkan kesehatan jantung.

J: Dokter dapat merekomendasikan kemoterapi sebagai terapi penunjang setelah mastektomi. Namun, ini sepenuhnya bergantung pada kondisi kesehatan secara keseluruhan, usia, dan riwayat medis Anda, serta jenis, stadium, dan sifat kanker payudara Anda.

• Jika termasuk jenis in situ, kanker kemungkinan tidak akan menyebar ke area lain. Kemoterapi mungkin tidak akan direkomendasikan.
• Jika mengalami perimenopause, Anda mungkin memerlukan kemoterapi karena lebih berisiko terserang jenis kanker payudara ganas yang mudah sekali menyebar pada usia ini.
• Jika kanker ditemukan di kelenjar getah bening, atau telah menyebar ke lokasi selain jaringan payudara, kemoterapi biasanya diperlukan untuk menghancurkan hingga tuntas sel-sel kanker yang masih terdapat dalam sirkulasi sistemik dalam jumlah signifikan setelah bedah.

Dokter biasanya merekomendasikan kemoterapi dalam 30 hari setelah bedah. Penanganan dini akan meminimalkan risiko penyebaran kanker dan meningkatkan kesempatan hidup.