young-woman-smile-main-d

Sumber: Shutterstock

Bagaimana Cara Mencegah Kanker Serviks

Terakhir diperbarui: 16 Mar 2017 | 5 durasi membaca minimal

Di seluruh dunia, kanker serviks menempati posisi ke-4 kanker paling umum dan penyebab ke-4 kematian akibat kanker pada wanita.

Dr Fong Kah Leng, dokter kandungan dan ahli ginekologi di Mount Elizabeth Hospital, berbicara tentang hubungan antara HPV dan kanker serviks, dan mengapa vaksin HPV dapat membantu melindungi Anda.

Hampir semua kanker serviks berhubungan dengan virus papiloma manusia (HPV). Secara khusus, HPV tipe 16 & 18 menyumbang sekitar 70% dari kasus kanker serviks. Jenis HPV ini juga dapat menyebabkan kanker pada pria. HPV juga dapat menyebabkan kanker mulut, tenggorokan, dan anus pada pria dan wanita.

Bagaimana penyebaran infeksi HPV?

Infeksi HPV menyebar melalui kontak seksual atau kontak kulit ke kulit. Infeksi HPV sangat umum, dan sebagian orang dengan kondisi infeksi HPV tidak mengidap kanker.

Namun, pada beberapa wanita, infeksi HPV bertahan dan menyebabkan perubahan pada sel-sel serviks. Kelainan pada serviks ini dapat dideteksi dengan Pap smear dan juga tes-tes HPV tertentu. Dengan pemeriksaan lebih lanjut melalui kolposkopi dan perawatan bedah yang tepat, sel-sel abnormal dapat dicegah agar tidak berkembang menjadi kanker serviks.

Apa saja gejala kanker serviks?

Kanker serviks adalah kanker yang timbul dari serviks. Kanker ini disebabkan oleh pertumbuhan sel abnormal yang memiliki kemampuan menyerang atau menyebar ke bagian lain dari tubuh.

Wanita dengan kanker serviks dini biasanya tidak memiliki gejala. Gejala biasanya tidak dimulai sampai kanker menjadi invasif dan merambat ke jaringan terdekat. Ketika ini terjadi, gejala yang paling umum adalah perdarahan abnormal pada vagina, keluarnya cairan tak biasa dari vagina, nyeri panggul, atau nyeri saat berhubungan seks. Perdarahan setelah berhubungan seks bisa jadi bukan karena kondisi serius, tetapi juga bisa menandakan adanya kanker serviks.

Bagaimana cara menangani kanker serviks?

Pengobatan kanker serviks bervariasi di seluruh dunia, tergantung pada ketersediaan ahli bedah yang mampu melakukan operasi panggul radikal, dan ketersediaan 'terapi fertility-sparing'.

Terapi radiasi dapat digunakan di semua tahap ketika opsi operasi tidak tersedia. Tindakan operasi kemungkinan memiliki keberhasilan penanganan yang lebih tinggi dibanding pendekatan radiologis. Operasi yang efektif berarti seluruh kanker harus dihilangkan dan tidak ada kanker ditemukan di tepi jaringan yang diangkat pada pemeriksaan di bawah mikroskop.

Apa manfaat vaksin HPV?

Imunisasi yang meluas dengan vaksin HPV dapat mengurangi dampak kanker serviks di seluruh dunia. Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (The Centres for Disease Control and Prevention/CDC) menyarankan vaksin HPV rutin untuk anak perempuan dan laki-laki usia 11-12 tahun, sedangkan beberapa organisasi lainnya menyarankan vaksin dimulai pada usia 9 atau 10 tahun. Tersedia dua jenis vaksin, Gardasil dan Cervarix. Cervarix hanya untuk anak perempuan, sedangkan Gardasil dapat digunakan untuk anak perempuan dan laki-laki.

Kedua vaksin ini dapat mencegah sebagian besar kasus kanker serviks jika diberikan sebelum seseorang terpapar virus. Selain itu, vaksin ini dapat mencegah kanker vagina dan vulva pada wanita; Gardasil dapat mencegah kutil kelamin dan kanker anal pada wanita dan pria.

Secara teori, memvaksinasi anak laki-laki terhadap jenis HPV terkait kanker serviks juga dapat membantu melindungi anak perempuan dari virus tersebut dengan kemungkinan mengurangi penyebaran virus. Jenis-jenis HPV tertentu juga telah dikaitkan dengan kanker di mulut dan tenggorok sehingga vaksin HPV kemungkinan juga menawarkan perlindungan terhadap jenis kanker ini.

Riset menunjukkan bahwa menerima vaksin pada usia muda tidak terkait dengan memulai aktivitas seksual lebih awal. Riset juga menunjukkan bahwa respons terhadap vaksin lebih baik pada usia muda daripada usia yang lebih tua.

Apakah vaksin HPV membantu jika Anda sudah aktif secara seksual?

Anda masih bisa mendapatkan manfaat vaksin karena dapat melindungi dari jenis virus lain yang belum menyerang Anda.

Namun, vaksin tidak dapat melindungi Anda dari galur HPV yang sudah Anda idap.

Bagaimana cara melindungi diri dari kanker serviks?

Lakukan vaksinasi dan Pap smear secara teratur. Semua wanita berusia 21 tahun ke atas yang pernah berhubungan seks atau aktif secara seksual harus rutin menjalani Pap smear. Bahkan, jika Anda sudah menerima vaksinasi, Anda tetap harus melakukan Pap smear secara teratur.

Pada wanita berusia 30 tahun ke atas, skrining dengan tes Pap dan tes HPV (co-testing) menurunkan jumlah kasus kanker serviks.

Pertimbangkan untuk memeriksakan diri ke dokter kandungan untuk membantu Anda menjaga kesehatan ginekologi, menyediakan deteksi dini kanker, serta memberi penanganan dan pengobatan khusus untuk kondisi spesifik.

Ringkasan

Vaksinasi HPV mengurangi kemungkinan terkena kanker serviks. Vaksinasi ini bekerja dengan mencegah infeksi tipe HPV tertentu. Perempuan yang sudah menerima vaksinasi masih harus menjalani Pap smear secara teratur sehingga dapat mendeteksi dan mencegah atau mengobati kanker serviks sejak dini.

Vaksin mencegah jenis HPV tertentu tetapi tidak melindungi Anda dari semua subjenis HPV penyebab kanker. Sekitar 30% kasus kanker serviks disebabkan oleh sub-subjenis HPV yang vaksinnya tidak melindungi Anda.

Related Articles
View all