Gout - Diagnosis & Penanganan

Bagaimana cara mendiagnosis gout?

Pemeriksaan diagnostik untuk gout, antara lain:

  • Pemeriksaan cairan sendi, yaitu pemeriksaan keberadaan kristal asam urat dalam cairan yang diambil dari sendi yang terdampak.
  • Pemeriksaan darah untuk melihat tinggi rendahnya kadar asam urat dan kreatinin dalam darah. Namun, hasil pemeriksaan darah mungkin tidak konklusif karena orang dengan kadar asam urat tinggi belum tentu menderita gout. Sebaliknya, orang lainnya mungkin menderita gout walaupun kadar asam uratnya tidak tinggi.
  • Rontgen, walaupun biasanya tidak digunakan untuk mendiagnosis gout, bisa membantu mengeliminasi kemungkinan penyebab lain dari peradangan dan nyeri pada sendi.
  • Pemindaian ultrasonografi (USG) terhadap struktur muskuloskeletal untuk melihat ada tidaknya penumpukan kristal asam urat di sendi.
  • Pemindaian tomografi terkomputasi (CT scan) energi ganda untuk menghasilkan gambar detail yang dapat mendeteksi kristal asam urat di sendi meski tidak terjadi peradangan.

Bagaimana cara menangani gout?

Meskipun belum ada obat untuk gout, gejalanya dapat dikendalikan melalui perubahan pola makan dan obat-obatan.

Pola Makan

Hindari makanan dan minuman yang tinggi purin untuk menekan risiko terkena serangan gout. Makanan tinggi purin meliputi:

  • Alkohol, terutama bir dan minuman berkadar alkohol tinggi.
  • Daging merah dan jeroan, seperti hati dan ginjal, yang tinggi akan lemak jenuh.
  • Hidangan laut, terutama golongan yang bercangkang, seperti udang, lobster, remis; ikan teri; dan sarden.
  • Produk tinggi fruktosa, seperti soda dan beberapa jenis jus, sereal, es krim, permen, dan makanan cepat saji.

Obat-obatan

Dokter juga dapat menyarankan obat-obatan berikut:

  • Obat-obatan anti-peradangan nonsteroid (NSAID) untuk serangan gout akut atau untuk mencegah serangan kambuhan (dalam dosis rendah). Karena dapat menyebabkan nyeri perut dan tukak, NSAID harus digunakan dengan hati-hati.
  • Pereda nyeri, seperti kolkisina dalam dosis rendah, yang efektif meredakan nyeri dan mencegah serangan kambuhan. Jika dikonsumsi dalam dosis tinggi, kolkisina dapat menimbulkan efek samping parah.
  • Kortikosteroid dapat membatu mengurangi peradangan dan nyeri. Obat-obatan ini bisa diberikan dalam bentuk pil atau suntikan di sendi yang terdampak. Efek sampingnya meliputi perubahan suasana hati, peningkatan kadar gula darah, dan peningkatan tekanan darah.

Sesuai intensitas gejala atau frekuensi serangan, obat-obatan lain juga dapat diresepkan untuk membantu menghambat produksi asam urat dalam tubuh atau memicu kerja tubuh dalam mengeluarkan asam urat.

Bedah

Bedah sangat jarang diterapkan untuk menangani gout. Namun, metode ini terkadang diperlukan untuk mengeluarkan kristal asam urat yang terinfeksi atau kristal yang mengganggu pergerakan sendi.

Halaman ini telah ditinjau oleh peninjau konten medis kami.

Perlu bantuan?


Untuk mengajukan pertanyaan, hubungi
+65 6575 7575

Untuk membuat janji temu, hubungi kami via WhatsApp di nomor
+65 8111 9777