Penyakit Moyamoya
Bagaimana Penyakit Moyamoya Didiagnosis?
Mendiagnosis penyakit Moyamoya melibatkan beberapa langkah:
- Pemeriksaan fisik untuk mengidentifikasi gejala stroke atau TIA.
- Tes pencitraan
- MRI (Magnetic Resonance Imaging) untuk memvisualisasikan aliran darah dan jaringan otak.
- CT scan (Computed Tomography) untuk mendeteksi area kerusakan otak.
- Angiografi serebral, tes pencitraan menggunakan pewarna kontras untuk menunjukkan pembuluh darah di otak.
- Elektroensefalogram (EEG) untuk mendeteksi aktivitas listrik abnormal di otak, terutama jika kejang terjadi.
Bagaimana Penyakit Moyamoya Diobati?
Pengobatan penyakit Moyamoya berfokus pada penanganan gejala dan pencegahan stroke lebih lanjut:
Obat-obatan
- Obat antiplatelet seperti aspirin untuk mengurangi risiko pembekuan darah.
- Penghambat saluran kalsium untuk mengelola gejala seperti sakit kepala dan meningkatkan aliran darah.
Prosedur bedah
- Bedah bypass revaskularisasi langsung membantu menciptakan jalur baru untuk aliran darah ke otak.
- Prosedur revaskularisasi tidak langsung mendorong pembentukan pembuluh darah baru seiring waktu. Contohnya termasuk encephaloduroarteriosynangiosis (EDAS) atau encephalomyosynangiosis (EMS), yang dalam beberapa kasus dapat dilakukan secara kombinasi oleh ahli bedah.
Terapi fisik, okupasi, dan wicara: Untuk memulihkan fungsi yang hilang dan meningkatkan kualitas hidup.
Pemeriksaan rutin: Untuk memantau perkembangan penyakit dan mengelola gejala baru.
This coverage checker is brought to you by Health Insured, an online resource that helps you understand your health coverage in Singapore.
Halaman ini telah ditinjau oleh peninjau konten medis kami.
ARTIKEL TERKAIT
Lihat semua
Stimulasi Otak Dalam Bantu Samuel Kelola Tourette
Fotografer Samuel Lim telah hidup dengan sindrom Tourette selama 19 tahun, yang pada satu titik membuatnya sulit memegang cangkir—apalagi kamera. Berkat bedah stimulasi otak dalam, ia kembali mengejar mimpinya dengan kepercayaan diri yang baru.
Setiap Detik Berharga: Selamat dari Aneurisma Pecah di Usia 26
Pada usia 26 tahun, Reina menderita aneurisma otak pecah dan stroke. Kisahnya menyoroti dampak penyelamatan jiwa dari perawatan medis yang cepat dan tekadnya yang tak terpatahkan untuk mendapatkan kembali hidupnya.
Apakah Sakit Kepala Anda Merupakan Tanda Tumor Otak?
Sakit kepala yang terus-menerus adalah salah satu tanda umum adanya tumor otak. Namun, apakah sakit kepala Anda benar-benar perlu dikhawatirkan? Ahli bedah saraf, Dr Nicolas Kon, menjelaskan.
Perlu bantuan?
Untuk mengajukan pertanyaan, hubungi
+65 6575 7575
Untuk membuat janji temu, hubungi kami via WhatsApp di nomor
+65 8111 9777
