Sindrom Ovarium Polikistik (PCOS) - Pertanyaan Umum

J: Ya, wanita penderita PCOS sering kali merasa sulit menurunkan berat badan karena faktor berikut:

• Sering merasa lapar dan mengidam akibat resistansi insulin
• Kadar insulin tinggi yang mendorong penumpukan lemak dan naiknya berat badan
• Kekurangan hormon pengatur nafsu makan, seperti ghrelin, kolesistokinin, dan leptin.

J: Kehamilan pada penderita PCOS sulit dideteksi karena gangguan ini menyebabkan siklus menstruasi tidak teratur dan kadar hormon tidak normal. Untuk tes kehamilan di rumah, lakukan 2–3 minggu setelah hubungan seksual untuk mendeteksi kehamilan.

Anda juga dapat memperhatikan tanda-tanda kehamilan yang umum, antara lain:

• Perut kembung.
• Nyeri punggung
• Nyeri tekan pada payudara
• Sering buang air kecil
• Rasa lelah dan letih
• Suhu basal lebih tinggi
• Mual atau tidak nafsu makan

Untuk mengonfirmasi kehamilan Anda, kunjungi spesialis ginekologi untuk melakukan tes darah.

J: Karena menyebabkan peradangan, gluten dapat memperparah peradangan pada penderita PCOS.

Hindari konsumsi gluten jika Anda mengalami peradangan akibat PCOS. Sebaliknya, coba terapkan pola makan DASH atau Mediterania.

J: Tidak ada bukti yang jelas bahwa PCOS merupakan penyakit keturunan sehingga sulit menentukan pengaruh faktor genetik terhadap PCOS.

Para ahli meyakini bahwa PCOS disebabkan oleh kombinasi berbagai faktor, termasuk gen dan faktor lingkungan, seperti stres dan pola makan.

J: Tidak ada bukti medis bahwa PCOS menyebabkan ISK.

J: Ya, menurut beberapa penelitian, PCOS dapat menyebabkan lahir mati dan harus dianggap sebagai kemungkinan faktor risiko.

Secara umum, wanita penderita PCOS lebih rentan terhadap komplikasi selama kehamilan dan persalinan.

J: Jika menderita PCOS, Anda harus mencoba pola makan DASH atau Mediterania. Umumnya, pola makan ini mencakup konsumsi lebih banyak gandum utuh, buah dan sayuran segar, serta protein nabati. Anda pun biasanya tidak akan mengonsumsi gula, makanan olahan, dan lemak trans saat menjalani pola makan ini.

J: Ya, siklus menstruasi pada penderita PCOS dapat berjalan teratur. PCOS yang ringan tidak memengaruhi menstruasi dan kesuburan Anda. Namun, PCOS yang berat dapat berdampak buruk terhadap kesuburan dan kesehatan Anda.

J: Jika khawatir tentang siklus menstruasi yang tidak teratur atau terhenti akibat PCOS, Anda dapat berupaya mengatur siklus menstruasi dengan cara:

• Menghindari konsumsi rokok dan alkohol
• Mengubah pola makan dan mengonsumsi suplemen
• Menambah aktivitas fisik jika Anda kelebihan berat badan
• Mengurangi aktivitas fisik jika Anda seorang atlet
• Mengurangi faktor stres sekaligus meluangkan lebih banyak waktu untuk bersantai

Konsultasikan dengan dokter Anda untuk mencari tahu cara mengatur siklus menstruasi dengan lebih baik.

J: Penderita PCOS yang siklus menstruasinya tidak teratur mungkin akan lebih sulit hamil, tetapi Anda dapat meningkatkan probabilitasnya dengan:

• Menerapkan gaya hidup yang lebih sehat
• Menurunkan berat badan jika Anda kelebihan berat badan
• Mempertimbangkan opsi bayi tabung (IVF)
• Mengonsumsi obat untuk membantu mengatur siklus menstruasi dan mengurangi kadar insulin

Konsultasikan dengan spesialis ginekologi Anda untuk mendapatkan saran lainnya.

J: Tidak, untuk saat ini, PCOS belum dapat disembuhkan.

Namun, Anda dapat mengatasi gejala PCOS dengan mengubah gaya hidup dan pola makan, mengonsumsi obat-obatan, serta terapi.

J: Jika Anda menderita PCOS selama kehamilan, lakukan tindakan pencegahan berikut untuk menghindari komplikasi:

• Pantau dengan saksama tingkat glukosa darah dan insulin
• Jaga berat badan sesuai anjuran
• Konsumsi obat untuk mengatur kadar gula darah
• Konsumsi vitamin dan suplemen, seperti asam folat

Konsultasikan dengan spesialis ginekologi Anda untuk mendapatkan saran lainnya.

J: PCOS biasanya menjadi kentara saat seorang perempuan mulai menstruasi. Pada sejumlah wanita, PCOS menjadi kentara ketika penderitanya mengalami kesulitan hamil atau kenaikan berat badan secara signifikan.