Endometriosis - Gejala & Penyebab

Apa itu endometriosis?

Apa itu endometriosis?

Endometriosis adalah kondisi ketika jaringan selaput lendir rahim, atau endometrium, ditemukan di luar rahim. Jaringan selaput lendir di luar rahim dapat menyebabkan perdarahan dan peradangan sehingga menimbulkan kram menstruasi dan nyeri panggul parah.

Oleh karena itu, endometriosis adalah penyebab umum dari nyeri parah saat menstruasi. Seiring waktu, peradangan juga dapat menimbulkan kerusakan pada rahim, tuba falopi, dan ovarium sehingga mengakibatkan infertilitas.

Jenis-jenis endometriosis

Ada 3 jenis endometriosis berdasarkan lokasi tumbuhnya jaringan:

  • Endometriosis peritoneum superfisial. Pada jenis ini, jaringan terlihat di lapisan dalam panggul. Jaringan tersebut hanya dapat dilihat melalui tindakan bedah dan tidak akan terlihat melalui ultrasonografi (USG) atau MRI. Oleh karena itu, meski hasil USG atau MRI normal, bukan berarti tidak ada endometriosis peritoneum superfisial.
  • Endometrioma. Ini adalah kista ovarium berisi cairan yang umumnya berwarna cokelat tua. Kadang disebut juga sebagai 'kista cokelat'. Endometrioma dapat dideteksi dengan USG panggul, dan merupakan bentuk endometriosis yang diagnosisnya paling banyak di Singapura.
  • Endometriosis infiltrasi mendalam. Kasus ini disebabkan oleh pertumbuhan jaringan endometrium di bawah peritoneum. Jaringan itu dapat tumbuh pada organ di dekat rahim, seperti rektum, usus, atau kandung kemih.

Stadium endometriosis

Endometriosis terdiri atas beberapa tingkatan, mulai dari Stadium 1 hingga Stadium 4.

Umumnya, endometriosis Stadium 1 merujuk pada kasus dengan lesi minimum, sementara endometriosis Stadium 4 merujuk pada kasus dengan kista ovarium berukuran besar, endometriosis infiltrasi mendalam, dan kerusakan berat pada anatomi panggul.

Penentuan stadium ini jarang digunakan karena setiap stadium dapat memiliki gejala ringan hingga parah dan tingkat infertilitas yang bervariasi.

Apa saja gejala endometriosis?

Gejala paling umum dari endometriosis adalah nyeri menstruasi.

Wanita dengan endometriosis juga dapat mengalami gejala berikut:

  • Perdarahan di luar siklus menstruasi dan bercak menstruasi yang tidak teratur
  • Menstruasi berat
  • Nyeri saat berhubungan seksual
  • Perut kembung, mual, atau muntah saat menstruasi
  • Gejala iritasi usus besar
  • Nyeri saat buang air besar dan/atau buang air kecil
  • Gejala kelelahan kronis
  • Nyeri panggul kronis

Apa saja penyebab endometriosis?

Penyebab endometriosis belum diketahui secara pasti. Teori umum mengenai penyebab endometriosis di antaranya:

  • Teori menstruasi retrograde. Endometriosis disebabkan oleh darah menstruasi yang malah mengalir ke arah dalam sehingga jaringan endometrium terbawa ke tuba falopi hingga ke rongga peritoneum.
  • Teori transformasi/perubahan sel. Endometriosis disebabkan oleh peritoneum atau sel punca di luar rahim yang berubah menjadi jaringan endometrium.
  • Teori imunologi epigenetik. Rekayasa genetika atau respons imun yang menyebabkan pembentukan endometriosis di luar rahim.

Konsensus umum terkait penyebab endometriosis perlahan meninggalkan teori menstruasi retrograde, dan mengarah ke teori imunologi epigenetik serta perubahan sel.

Apa saja faktor risiko endometriosis?

Ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko endometriosis. Berikut di antaranya:

  • Riwayat endometriosis dalam keluarga
  • Menstruasi yang dimulai pada usia <12 tahun
  • Siklus bulanan pendek <24 hari
  • Indeks Massa Tubuh (IMT) <22
  • Infertilitas primer

Apa saja komplikasi dan penyakit terkait endometriosis?

  • Infertilitas
  • Menstruasi berat dan nyeri
  • Nyeri panggul kronis
  • Disfungsi usus atau kandung kemih (konstipasi dan diare)
  • Risiko kecil kanker ovarium

Bagaimana cara mencegah endometriosis?

Endometriosis adalah kondisi peradangan. Maka, menerapkan gaya hidup untuk menghindari peradangan dapat membantu mengurangi dampak endometriosis.

Gaya hidup untuk menghindari peradangan meliputi:

  • Olah raga aerobik rutin 3 kali seminggu
  • Banyak mengonsumsi buah-buahan berwarna, sayuran, dan asam lemak omega-3.
  • Membatasi asupan daging merah dan makanan olahan
  • Mengurangi asupan gluten dan alkohol
  • Tidak merokok
Halaman ini telah ditinjau oleh peninjau konten medis kami.

Perlu bantuan?


Untuk mengajukan pertanyaan, hubungi
+65 6575 7575

Untuk membuat janji temu, hubungi kami via WhatsApp di nomor
+65 8111 9777