Umumnya, gastroenteritis akan sembuh dengan sendirinya. Untuk gejala yang berat atau kronis, antibiotik bisa diberikan sebagai obat jika penyebab gastroenteritis bukan virus.
Untuk gastroenteritis pada anak kecil, jangan memberikan obat yang dijual bebas untuk menghentikan muntah atau diare. Bawa anak ke dokter jika gejalanya tidak membaik atau jika anak mengalami dehidrasi.
Menangani gejala ringan
Untuk menangani gejala ringan gastroenteritis:
Tingkatkan asupan cairan dengan sering minum meski sedikit. Minum air putih setiap 30 menit – 1 jam. Jangan minum dalam jumlah banyak sekaligus agar tidak muntah. Makanlah es lilin sebagai pengganti air putih.
Cukupi asupan cairan tubuh dengan elektrolit. Larutan rehidrasi oral (oralit) atau minuman olahraga dapat mengganti cairan tubuh atau elektrolit yang hilang. Namun, hindari mengonsumsi minuman manis. Jika yang dirawat adalah bayi, konsultasikan dengan dokter perihal larutan yang tepat untuk bayi.
Konsumsi makanan lunak. Jika frekuensi muntah mulai berkurang, makanlah makanan yang mudah dicerna. Misalnya adalah nasi, kentang, roti panggang, dan pisang. Ketika kondisi tubuh mulai membaik, konsumsi lagi makanan seperti biasa secara bertahap. Hindari minuman beralkohol, berkafein, serta makanan tinggi gula atau lemak.
Konsumsimakanan sumber probiotik.
Perbanyak istirahat.
Kapan harus memeriksakan diri ke dokter?
Jika gejala tidak membaik, atau jika ragu, berkonsultasilah dengan dokter atau kunjungi unit IGD.
Jika anak mengalami diare lebih dari 1 minggu, jangan berikan susu atau produk susu apa pun selama kurang lebih 2 minggu. Hal ini karena ada anak-anak yang mengalami intoleransi laktosa selama sementara waktu setelah mengalami gastroenteritis berkepanjangan. Sebagai penggantinya, coba berikan susu kedelai atau susu formula bebas laktosa.
Mengalami sakit perut memang tidak menyenangkan. Perawatannya dapat bervariasi, tergantung pada penyebabnya. Mengetahui apakah Anda menderita sakit lambung, flu perut atau keracunan makanan akan membantu mempercepat pemulihan Anda.
Jika Anda pernah mengalami episode keracunan makanan, Anda tahu betapa mengerikannya hal itu. Ketahui 5 bakteri teratas yang bertanggung jawab atas penyebabnya.