Saraf Terjepit - Pertanyaan Umum

Pertanyaan umum

J: Sebelum mencoba pengobatan rumahan apa pun, sebaiknya konsultasikan dengan tenaga kesehatan profesional untuk mendapatkan pemeriksaan yang semestinya terlebih dahulu. Contoh pengobatan rumahan nonmedis antara lain:

Penopang punggung

Rasa nyeri mungkin mereda untuk sementara ketika pasien mengenakan perangkat penyangga lumbal atau penopang punggung. Penopang yang dikenakan harus cocok dengan bentuk tulang belakang pasien dan dipasang pada posisi yang tidak menimbulkan rasa sakit.

Terkadang, menggunakan penopang punggung justru dapat meningkatkan rasa sakit. Sebaiknya hentikan penggunaan penopang punggung jika rasa sakit bertambah.

Jangan gunakan penopang punggung selama lebih dari 2 minggu. Pemakaian penopang punggung yang terlalu lama menyebabkan otot kehilangan kekuatannya akibat penyesuaian dengan alat tersebut.

Yoga

Secara umum, yoga dapat membantu mengurangi nyeri punggung, menguatkan otot inti, dan mencegah cedera lebih lanjut. Karena saraf terjepit adalah cedera serius, minta izin dari dokter dan dapatkan saran profesional dari instruktur yoga terlatih sebelum berlatih yoga. Pasien juga bisa melakukan olahraga yang dipandu oleh fisioterapis berpengalaman sebagai pengganti yoga.

Selama berlatih, jangan melakukan gerakan apa pun yang dapat meningkatkan intensitas nyeri yang dirasakan di awal. Hindari posisi tubuh yang mengharuskan:

  • Membungkuk melebihi 90 derajat tanpa menekuk lutut
  • Memutar punggung
  • Duduk dan melipat badan ke depan

Berjalan

Aktivitas ringan seperti berjalan dapat meringankan kondisi saraf terjepit selama hal itu tidak meningkatkan rasa nyeri.

J: Tidak semua saraf terjepit sembuh dengan sendirinya. Dalam kasus saraf terjepit yang sembuh dengan sendirinya, proses pemulihannya memakan waktu sekitar 4 – 6 minggu.

J: Tanda dan gejala saraf terjepit bergantung pada lokasi diskus dan ada tidaknya saraf yang tertekan. Umumnya, kondisi ini terjadi di punggung bagian bawah, walaupun tak menutup kemungkinan terjadi pula di leher, dan biasanya memengaruhi satu sisi tubuh.

Gejala yang kemungkinan besar timbul di antaranya:

  • Nyeri di bokong, paha, dan betis jika saraf terjepit terjadi pada punggung bagian bawah
  • Nyeri menusuk atau seperti terbakar di bahu dan lengan jika saraf terjepit terjadi pada leher
  • Kesulitan mengontrol gerakan tubuh, kesulitan berjalan, dan kaku pada tangan jika saraf terjepit terjadi pada spina servikal dan sumsum tulang belakang
  • Kebas atau kesemutan pada anggota tubuh tempat saraf yang terdampak berada
  • Tidak mampu mengontrol buang air kecil atau buang air besar pada kasus prolaps diskus besar

J: Terkadang, saraf terjepit dapat sembuh dengan sendirinya seiring berjalannya waktu. Untuk membantu proses pemulihan, cobalah ikhtiar berikut:

  • Istirahat
  • Pereda nyeri topikal, seperti kompres panas atau dingin
  • Obat pereda nyeri, seperti pelemas otot dan obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID)
  • Fisioterapi dan rehabilitasi

J: Ya, jika parah, diskus menonjol terkadang bisa robek dan berkembang menjadi saraf terjepit.

Walaupun diskus menonjol dan saraf terjepit sama-sama terjadi pada diskus di tulang belakang, keduanya merupakan kondisi yang berbeda:

  • Diskus menonjol biasanya disebabkan oleh degenerasi terkait usia dan terjadi pada beberapa diskus. Kondisi ini makin parah seiring waktu dan dapat menyebabkan masalah terkait degenerasi diskus lainnya, misalnya stenosis lumbal (penyempitan kanal tulang belakang).
  • Saraf terjepit terjadi ketika ada robekan total dari lapisan terluar diskus (anulus), hernia pada bagian tengah diskus (anulus) ke dalam kanal tulang belakang, dan tekanan pada saraf di sana.

J: Ya, saraf terjepit parah yang tidak ditangani bisa menyebabkan kerusakan saraf permanen.

Walaupun sangat jarang terjadi, saraf terjepit dapat memotong impuls saraf ke kumpulan saraf di leher, lengan, punggung bagian bawah, dan kaki. Kerusakan saraf dapat menyebabkan:

  • Rasa lemah yang permanen
  • Ketidakmampuan mengontrol buang air besar atau buang air kecil
  • Kehilangan sensasi di bagian lengan atau kaki

J: Walaupun kemungkinan kambuhnya rendah setelah pasien menjalani bedah, tidak ada jaminan bahwa saraf terjepit tidak akan kambuh lagi.

Kemungkinan kambuh bergantung pada beberapa faktor, seperti:

  • Kemungkinan terjadinya hernia atau patah pada fragmen diskus lainnya
  • Kemungkinan level diskus lain melenceng dari lokasinya sehingga menyebabkan tekanan pada saraf lain.

J: Meski diskus menonjol bisa terjadi tanpa rasa nyeri, saraf terjepit kemungkinan besar menyebabkan nyeri dan mengiritasi akar saraf.

J: Dengan perawatan dan penanganan yang tepat, saraf terjepit terkadang sembuh dengan sendirinya seiring berjalannya waktu.

Jika gejala tak kunjung membaik setelah 6 minggu–3 bulan, tindakan bedah mungkin diperlukan. Carilah pertolongan medis jika terjadi hal berikut:

J: Jika tidak ditangani, saraf terjepit yang serius dapat menyebabkan:

  • Kerusakan saraf permanen
  • Ketidakmampuan mengontrol buang air besar atau buang air kecil
  • Kelumpuhan parsial, disebut juga dengan anestesi sadel, yaitu ketika penderitanya kehilangan sensasi di tangan, lengan, bagian paha dalam, belakang kaki, dan sekitar rektum.

J: Penderita saraf terjepit harus menghindari:

  • Mengangkat benda berat
  • Aktivitas yang sarat hentakan
  • Aktivitas berat yang berulang
  • Aktivitas yang menimbulkan tekanan berlebih pada punggung
  • Segala aktivitas yang menyebabkan nyeri atau memperparah nyeri yang dialami
Halaman ini telah ditinjau oleh peninjau konten medis kami.

Perlu bantuan?


Untuk mengajukan pertanyaan, hubungi
+65 6575 7575

Untuk membuat janji temu, hubungi kami via WhatsApp di nomor
+65 8111 9777